Pada awal bulan Januari 1987 silam, di suatu malam
yang hening disebuah kota kecil yang sunyi dengan cuaca diluar yang sangat
dingin karena salju, Jack yang merupakan anak tunggal dari sebuah keluarga yang
miskin. ayahnya bekerja sebagai penjual koran keliling yang sangat sedikit bisa
mendapatkan uang dari koran yang dijualnya, bahkan untuk makanpun kadang
keluarga ini kesulitan. namun Jack merupakan anak yang memiliki cita-cita
sebagai seorang dokter kelak setelah nanti dia tumbuh dewasa.
Pada suatu hari Tom yang merupakan ayah jack sedang
sakit, dia tidak bisa mengantar koran kepada langganannya seperti hari-hari
biasanya, tentunya dari mana ayah jack bisa mendapatkan uang bila dia tidak
bisa mengantar koran-koran itu, Jack kecilpun merasa kasihan kepada ayahnya,
dia tahu kalau ayahnya sangat membutuhkan obat agar sembuh dari sakitnya tetapi
Jack kecil tidak memiliki uang untuk membeli obat. segera dia mengeluarkan
sepeda kecilnya, dia kayuh sepeda kecil tersebut menyusuri jalanan malam dengan
membawa koran. dari satu rumah kerumah yang lain, dari satu pintu ke pintu
rumah yang lain dia mengetuknya berharap ada orang yang mau membeli koran yang
dia jual. Tidak terasa malampun semakin larut dan koran yang dia jualpun
tinggal sedikit, jack kecil yang kelelahanpun merasa sangat lapar karena dari
pagi perutnya belum terisi sama sekali oleh makanan. menemukan bahwa di
kantongnya ada beberapa Dollar uang dari hasil menjual koran tadi, jack ingin
membeli makanan, tetapi dia ingat kalu ayahnya jauh lebih membutuhkan uang
tersebut untuk membeli obat. niat Jack untuk membelikan uang tersebut dengan
makanan harus dia batalkan. akhirnya Jack kecil melanjutkan menjual koran yang
tinggal sedikit itu kesebuah rumah, dengan berdiri didepan pintu sebuah rumah, Jack
kecil mencoba meberanikan diri untuk meminta makanan dari rumah itu. Akan
tetapi Jack kehilangan keberanian saat seorang gadis cantik seusianya membuka
pintu rumah. jack kecil itu tidak jadi meminta makanan, jack hanya berkata
maukah kamu memebeli koran saya ini. tetapi sigadis cantik tersebut berkata,
kalau dirinya tidak memeiliki cukup uang untuk membeli korannya.
Dan gadis tersebut melihat dengan menyelidik, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar, oleh karena itu si gadis masuk kedalam rumah sebentar, tidak lama setelah itu ia keluar dengan membawakan segelas besar susu segar dari dalam lemari es nya. Jack tertegun heran & meminumnya dengan lambat, seraya ditatap dengan penuh iba hati dari gadis kecil cantik tersebut, dan tak lama kemudian Jack bertanya dengan polos, “ Berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini..???” dan Gadis kecil cantik itu menjawab dengan penuh senyuman, seraya berkata : “Kamu tidak perlu membayar apapun dari susu yang aku kasih ini”. “ sejak aku kecil, Ibuku mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk segala bentuk kebaikan” kata gadis kecil itu dengan suara yg bijak & terdengar ikhlas. Seraya menitikan airmata Jack kemudian menghabiskan susunya dan berkata : ” Dari dalam hatiku yg paling dalam, aku berterima kasih banyak pada gadis kecil yang cantik ini.
Haripun berganti, bulanpun lewat, dan tahun demi tahunpun berlalu. Singkat cerita, 22 tahun kemudian, gadis kecil cantik itu telah tumbuh dewasa, menjadi seorang gadis dewasa, namun di usianya yang tergolong masih muda, sang gadis mengalami penyakit yang diperkirakan tidak bisa hidup lebih lama. Sang gadis yang hidup sendiri itu sekrang kondisnya tidak meiliki apa-apa untuk berobat, dari beberapa rumah sakit yang pernah dia datangi, tidak satupun rumah sakit yang mau menerima gadis tersebut dengan alasan peralatan medis yang terbatas, penyakit yang tidak bisa disembuhkan, dan juga biaya yang besar untuk menyembuhkan penyakit yang dideritanya. Para dokter diseluruh kota-kotanya sudah tidak ada yang sanggup menangani penyakitnya. Dan akhirnya dia mendatangi rumah sakit terakhir yang menjadi satu-satunya harapan dia untuk sembuh dari penyakitnya. rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit besar modern dengan peralatan yang lengkap dibandingkan rumah sakit - rumah sakit yang ada lainya. Si gadis akhirnya meberanikan diri untuk masuk dan berkonsultasi dengan respsionis rumah sakit tersebut, dia menceritakan penyakit yang dideritanya, dan siresepsionis menyubutkan besar biaya yang harus dia bayar untuk sembuh dari penyakitnya itu tidaklah murah. rasa putus asa dan pasrah dalam hati si gadis tersebut sekitika itu datang menghampirinya, dia masih ingin hidup dan menikmati berada di dunia.
Karena keinginan gadis tersebut untuk tetap hidup, tanpa pikir panjang si gadis menandatangani sebuah perjanjian dengan pihak rumah sakit, yang diamana apabila dia tidak bisa membayar biaya berobatnya, maka rumah dia satu - satunya yang dihuni semenjak kecil, yang memiliki banyak kenangan - kenangan akan disita oleh pihak rumah sakit. dan akhirnya diapun mennyetujui untuk menandatangani surat tersebut. tidak lama setelah itu datanglah seorang dokter muda, dokter tersebut merupakan dokter spesialis yang akan berusaha menyembuhkan penyakitnya. dokter tersebut bertanya nama dan alamat si gadis dimana alamat dia tinggal, setelah beberapa perbincangan dan konsultasi, sigadispun dirawat inap dirumah sakit untuk mempersiapkan operasi yang akan dilakukan padanya. Setelah melalui perjuangan yang sangat panjang, akhirnya diperoleh kemenangan.. . . gadis itu sembuh..!! dan Dr. Spesialis ini meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya untuk persetujuan dan rekapitulasi pengobatannya. .. tak lama berselang kemudian Dokter melihat - lihat tagihannya, dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan, dan kemudian mengirimkannya ke kamar pasien melalui salah satu susternya. Sejenak gadis itu takut untuk membuka tagihan tersebut, dibenaknya ia sangat yakin kalau isi surat biaya tagihan itu berisi nominal angka - angka yang harus dia lunasi, si gadis yakin bahwa ia tak akan mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus dicicil seumur hidupnya. dengan rasa takut dan cemas perlahan - lahan sang gadis membuka surat tagihan tersebut dan membacanya.
Sang gadis muda sangat terkejut ketika membuka dan melihat surat tagihan yang ada ditanganya, mendapati bukanlah nominal - nominal deretan angka yang harus dia bayar kepada pihak rumah sakit, melainkan sebuah kertas kosong putih yang bertuliskan kecil dipojok kanan atas, tulisan kecil tersebut berisi sebuah tulisan kecil yang isinya adalah
"Telah dibayar lunas 22 tahun yg lalu dengan segelas besar susu…” tertanda...(JACK Dokter Spesialis yg merawatnya). kontan saja bersimbah Air mata kebahagiaan membanjiri matanya. Ia berdoa lirih seraya mengucapkan Jack kecil dulu yang pernah aku tolong sekrang telah mebayar semua kebaikan yang pernah aku lakukan kepadanya dulu.
Post a Comment